Menghilangkan Rasa Rendah Diri dan Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Latar Belakang
Kepercayaan diri merupakan suatu kunci utama untuk menentukan keberhasilan seseorang. Di masa yang sudah serba modern ini masih banyak orang yang mulai kehilangan kepercayaan dirinya. Banyak orang merasa rendah diri dan memandang ke dalam diri sendiri secara negative. Rendah diri sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan seseorang sehingga hasilnya tidak maksimal. Rendah diri bisa diatasi dan dihilangkan dengan cara-cara tertentu. .
Penulis akan menjelaskan faktor-faktor penyebab seseorang menjadi rendah diri. Bagaimana cara menghilangkan perasaan rendah diri. Sehingga semakin banyak orang yang akan mengubah cara pandang terhadap diri sendiri. Kepercayaan diri mungkin terlihat sepele tapi ini bisa jadi masalah saat tidak bisa mengatasinya.
Memahami rendah diri
Rendah diri adalah suatu perasaan kurang berharga yang dialami seseorang karena gangguan psikologis atau juga karena keadaan fisik yang kurang sempurna. Ada 2 faktor yang mempengaruhi sesoerang merasa rendah diri yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internnya yaitu berasal dari sendiri biasanya diperngaruhi karena kegagalan yang diingat terus menerus dan juga karena sulit untuk menguasai suatu bidang tertentu. Faktor ekstern dipengaruhi dari luar diri sendiri seperti faktor ekonomi dan keadaan keluarga yang kurang harmonis.
Menurut Supriyo (dikutip dalam Sarastika, 2014a) mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki kepercayaan diri mempunyai tanda-tanda: (a) perasaan takut saat berbiacara dihadapan banyak orang, (b) sikap pasrah pada kegagalan dan memandang suran masa depan, (c) perasaan kurang dihargai oleh lingkungannya (d) selalu menghindari tugas/tanggung jawab, (e) kurang senang dengan keberhasilan orang lain, terutama teman sebaya, (f) sensitivitas yang berlebihan, (g) suka menyendiri, (h) terlalu berhati-hati ketika berhadapan dengan orang lain dan sehinggs terlihat kaku, (i) pergerakannya terbatas karena tahu kelemahan diri.
Pengertian percaya diri
Percaya diri adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki di dalam kehidupan dan diri manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka segala kegagalan bisa dihadapi dengan positif juga, Psikolog maslow menyebutkan bahwa percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualisasi diri. Orang yang memiliki kepercayaan diri akan merasa mampu untuk melakukan segala sesuatu.
Macam-macam percaya diri
Menurut James Neill (dikutip dalam Sarastika, 2014a) ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan percaya diri
a) self-concept
Pada istilah ini dapat disimpulkan bagaimana cara memahami diri sendiri. Melihat ke dalam diri sendiri secara utuh.
b) Self-esteem
Apakah kita sudah menemukan sesuatu yang berharga dalam diri kita? Sudahkah kita punya perasaan positif terhadap diri sendiri.
c) Self-effiacy
Mengetahui kapasitas diri sendiri, sejauh mana bisa berhasil dalam mengerjakan sesuatu.
Jenis-jenis percaya diri
1) Percaya diri lahir meliputi:
- Komunikasi
Berani berbiacara di depan umum, tahu kapan waktu untuk mengganti topik pembicaraan
- Ketegasan
Ketegasan diperlukan agar bisa membela hak kita dan terhindar dari pribadi yang pasif
- Penampilan diri
Orang yang memiliki kepercayaan diri akan selalu menampilkan penampilannya, cara berpakaiannya tanpa terbatas pada menyenangkan orang lain.
2) Percaya diri batin
- Cinta diri
Orang yang cinta diri adalah orang yang bia menghargai dan menjaga dirinya sendiri. Mereka akan menjaga kesehatan dirinya sendiri.
- Pemahaman diri
Setiap akan melakukan sesuatu mereka akan mengintrospeksi diri dan memikirkan tindakan yang akan mereka lakukan.
- Tujuan yang jelas
Orang yang percaya diri tahu akan tujuan hidupnya dan tahu tujuan dari apa ysng mereka lakukan.
- Pemikiran positif
Orang seperti ini menyenangkan karena mereka akan melihat apapun dr sisi yang baik dan cerah.
Ada berbagai cara meningkatkan rasa percaya diri (Setiawan, 2014)
Evaluasi diri secara obyektif
Coba susunlah prestasi apa saja yang telah didapatkan dan membuat llist seberapa banyak potensi yang telah dimiliki.
Positive thinking
Harus berpikir positif jangan sampai pikiran negative terus-terusan menguasai akal sehat dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.
Gunakan Self-affirmition
Ucapkan kata-kata positif yang bisa membangun semangat dan menjadi pikiran yang positif juga.
Berani mengambil resiko
Dengan menilai diri secara obyektif berarti tahu kapasitas diri. Akhirnya kita bisa mengambil tantangan dan memikirkan cara untuk mencegah terjadinya resiko tersebut.
Bersyukur
Melihat semua yang ada dalam diri dan berdoa. Dengan bersyukur maka efek positif juga bisa tumbuh dalam pikiran.
Cara-cara menghilangkan perasaan minder
Melawan rasa takut
Rasa takut yang dihadapi akan menimbulkan kepercayaan diri. Jadi jangan hindari rasa takut.
Kenali diri
Proses ini memang sulit karena kita harus jujur untuk melihat keunggulan dan kekuranan diri. Kejujuran ini yang membantu untuk meningkatkan potensi dan memperbaiki kesalahan.
Lupakan kegagalan masa lalu
Jadikan kegagalan sebagai pelajaran. Berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika gagal maka cobalah terus dan mencoba memperbaiki kesalahan.
Lupakan standar yang ditetapkan orang lain
Harus berpegang pada standar diri jangan terpaku standar yang ditetapkan orang lain. Karena standar yang ditetapkan setiap orang berbeda. Jangan mengikuti standar orang lain hanya untuk menyenangkan orang lain.
Kesimpulan
Orang mengalami rasa rendah diri karena terlau berfokus pada kesalahan dan tidak berpikir secara positif. Mereka tidak memiliki keyakinan tentang apa yang bisa dilakukan karena tidak mengenali diri dengan baik. Maka untuk menumbuhkan rasa percaya diri orang butuh mengenali potensi yang ada pada dirinya dan menghilangkan trauma kesalahan atau kegagalan yang dialami. Yang paling penting adalah harus bersyukur atas potensi yang ada di dalam diri sendiri. Dengan begitu rasa percaya diri akan meningkat dan rasa diri akan hilang secara perlahan.
Jenti. P. C. (1993). Mengapa rendah diri?. Jakarta: Kanisius.
Sarastika, P. (2014). Stop grogi dan minder. Dalam Muclas (ed.). Jakarta: Araska
Sarastika, P. (2014). Tampil percaya diri. Jakarta: Araska
Setiawan, P. (2014). Siapa yakut tampil percaya diri. Dalam A. Meka (ed.). Jakarta:
Parasmu
All About Psychology
Selasa, 11 November 2014
Rabu, 05 November 2014
Narkotika
Pencegahan
Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja
Pengertian narkotika
(Badan Narkotika Nasional [BNN], 2012)
mengatakan bahwa
Narkotika adalah zat atau obat yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan,
yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam
undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.
Jenis-jenis narkotika:
Berdasarkan
Undang-Undang No.22 tahun 1997, jenis narkotika dibagi ke dalam 3 kelompok
yaitu: (a) golongan 1, merupakan narkotika paling berbahaya. Daya aiktifnya
sangat tinggi. Tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun kecuali
penelitian. Contohnya: ganja, heroin, kokain, morfiln, opium, dll; (b) golongan 2, memiliki daya adiktif
kuat tapi masih boleh digunakan untuk keperluan medis. Contohnya: petidin,
benzetidin, betametadol, dll; (c) golongan 3, memiliki daya adiktif yang rungan
sehingga bisa digunakan untuk pengobatan sepenuhnya. Contoh: kodein dan
turunannya.
Cara mencegah penggunaan narkoba:
Ada 2 bentuk
penanggulangan masalah narkoba secara umum:
1.
Promotif:
program ini ditujukan untuk masyarakat yang belum memakai narkoba. Prisipnya
untuk meningkatkan peranan di masyarakat agar lebih sejahtera dan tidak akan
berpikir untuk mencari kebahagiaan semu memlalui narkoba.
2.
Preventif:
program ini menjelaskan tentang seluk beluk narkoba sehingga masayrakat tidak akan
tertarik untuk menggunakan narkoba. Bentuk kegiatan: (1) kampanye anti
penyalahgunaan narkoba, (2) penyuluhan seluk beluk narkoba, (3) pendidikan dan
pelattihan kelompok sebaya (peer group), (4) upaya mengawasi dan mengendalikan
produksi dan distribusi narkoba di masyarakat.
Pencegahan
penyalahgunaan narkoba di rumah (keluarga)
a.
Orang
tua harus paham narkoba
Orang
tua harus berani mendiskusikan banyak hal tentang narkoba kepada anak. Tidak
perlu takut untuk menjelaskan tentang narkotika kepada sang anak. Karena jika
anak tidak mendapatkan ‘pelajaran’ narkoba dari orang tua maka aka nada rasa
penasaran dan ingin mencoba. Lalu orang tua juga harus memberikan rasa nayaman
untuk anak ketika si anak bercerita tentang masalahnya dan memberikan solusi
yang bisa dilakukan si anak. Orang tua juga harus menumbuhkan rasa percaya diri
kepada si anak dengan mendorong kegiatan yang dilakukan si anak jika itu benar.
Dan yang terakhir berilah informasi yang jelas tentang narkoba beserta efek
samping dan hukuman jika si anak menggunakan narkoba,
b.
Orang
tua harus mengawasi kegiatan anak
Membimbing
anak untuk mencari pertemanan yang sejati dan mengetahui dengan siapa saja si
anak bergaul. Dan tetaplah terjaga di malam hari sampai si anak pulang.
c.
Orang
tua menjadi pendidik utama anak
-
Memberikan
contoh perilaku yang positif
-
Melibatkan
diri dalam kehidupan sosial anak-anak
-
Menjelaskan
anak tentang harapan orang tua dan membantu anak untuk mencapainya
-
Mendiskusikan
masalah narkoba sesuai dengan usianya
-
Memberitahukan
konsekuensi negative dari penyalahgunaan narkoba
d.
Orang
tua harus mendorong anak percaya diri
Orang
tua membantu peningkatan percaya diri anak antara lain, pertama memberikan
pujian tentang hal-hal sepele yang dilakukan si anak. Kedua, membantu anak
mencapai tujuannya secara realistic. Ketiga, memberi anak tanggung jawab yang
dapat membangun kepercayaan dirinya.
e.
Mengembankan
nilai positif anak
Ajarkan
anak untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hal itu memungkinkan
anak untuk mengambil keputusan berdasarkan hati nuraninya bukan berdasarkan
dorongan atau bujukan teman-temannya.
f.
Menjadi
sahabat anak-anak
Tips
bersahabat dengan anak
-
Menjadi
teman diskusi dan curhat yang baik bagi si anak. Jaga kerahasiaan dan
perhatikan emosi anak
- Mengikuti
perkembangan anak dan permasalahannya sehingga dapat memberikan penjelasan
ketika si anak bertanya.
- Kenalilah dan komunikasilah dengan
teman-teman si anak. Jika anak membawa teman-temannya ke rumah bergambunglah
sebentar dengan mereka sehingga anak dan teman-temannya merasa nyaman
Penyalahgunaan
narkoba di sekolah bisa di tanggulangi dengan cara: (1) mendukung kebijaksanaan
sekolah tentang penyalahgunaan narkoba, (2) membantu keluarga yang bermasalah, (3)
membentuk tim penanggulangan narkoba di sekolah, (4) pembahasan larangan
membawa narkoba, (5) pelatihan para guru tentang strategi pencegahan narkoba di
sekolah (6) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat, (7) pendekatan
keamanan anatara polisi masyarakat dan pihak sekolah, dan (8) membentuk
jaringan untuk orang tua.
Daftar Pustaka
Partodiharjo,
S. (2007). Kenali narkoba dan musuhi
penyalahgunaannya. Dalam D.
P. Purba, T. Vini, M. H. Eddy (Ed.). Jakarta: Erlangga
P. Purba, T. Vini, M. H. Eddy (Ed.). Jakarta: Erlangga
L. Jehan &
Antoro (Ed.). (2006). Mencegah terjerumus
narkoba. Jakarta: Visimedia
Jaid. (2014). Pengertian narkotika. Diunduh dari
http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertian-narkoba
Selasa, 30 September 2014
Pertemuan ke 8
Wah di pertemuan ke 8 ini yah banyak sekali materi yang saya pelajari di kelas filsafat. Banyak tugas juga yang harus saya kerjakan. Di kelas, kami semua disuruh membuat power point tentang intelegensi dan dipresentasikan. Saya sangat panik karena waktunya sangat mepet sekali. Tapi sekarang saya akan merangkum materi pertama dulu ya.
Kebebasan
Jiwa dan kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas
Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme.
determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik -Determinisme fisik-biologis
-Determinisme psikologis
-Determinisme sosial
-Determinisme teologis
Jenis-jenis kebebasan:
Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
1)Melibatkan pertimbangan
2)Mengedepankan nilai kebaikan
3)Menghidupkan otonomi
4)Menyertakan tanggung jawab
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
*Menyertakan pengertian
*Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
*Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
*Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial
Kelompok saya membuat tugas dialog tentang kebebasan. Inilah hasilnya
Manusia dan afektivitas
Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
Yg membedakan manusia dg tumbuhan: afektivitasnya.
Afektivitaslah yg membuat manusia ‘berada’ di dunia, berpartisipasi dg org lain. Afektifitaslah yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas.
-Sikap mana yg diambil afektivitas berhadapan dengan obyek? Terhadap obyek yang dianggap berguna subyek mencintainya. Ini disebut cinta utilitaris/bermanfaat.
-Bgm sikap subyek dapat ditentukan secara afektif oleh obyeknya? Dibedakan ‘perasaan’ dan
‘emosi’.Kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yg berbeda menurut bagaimana subyek menguasai obyek. Keadaan afektif yg berbeda-beda ini disebut ‘hasrat-hasrat jiwa’ (Thomas Aquinas).
Apa yang bukan perbuatan afektif?
-Cinta membuktikan diri dlm perbuatan2. Cinta mendahului perbuatan2.
-Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: Padahal kehidupan afektif bukan
hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yg spiritual.
Apa yang merupakan perbuatan afektif?
-Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
-Perbuatan afektif sedikit mirip dengan ‘perbuatan mengenal’ karena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengenal’ karena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan pada ‘perbuatan mengenal’ subyek membuka diri pd obyek.
Nah, materi selanjutnya adalah intelgensi. Pada materi ini kami semua disuruh membuat power point dan merangkum materinya. Ini adalah hasil dari power point kelompok saya.
Intelegensi
Pengetahuan dari segi subjek dan objek
1) Segi subjek
1.Keterbukaan , si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
2.Kemampuan menyambut , objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide.
3.Interioritas, adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya , maka ia mempunyai interioritas ,semakin banyak interioritas semakin banyak mengetahuinya.
2) Segi objek
Untuk menjadi objek yang dikenal, untuk menyatakan dirinya pada satu pihak membuat kesan (atau
mempengaruhi) subjek. Dan pihak lain ditangkap oleh subjek itu. Suatu realitas bisa mempengaruhi
lainnya, hanya sejauh ia distruktur , ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan
kepada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbendaan dari yang bukan ia. Bentuk suatu benda menunjukkan kepada kita orientasi , tujuan dan arti benda itu.
Kebebasan
Jiwa dan kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas
Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme.
determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik -Determinisme fisik-biologis
-Determinisme psikologis
-Determinisme sosial
-Determinisme teologis
Jenis-jenis kebebasan:
Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
1)Melibatkan pertimbangan
2)Mengedepankan nilai kebaikan
3)Menghidupkan otonomi
4)Menyertakan tanggung jawab
Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
*Menyertakan pengertian
*Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
*Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
*Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial
Kelompok saya membuat tugas dialog tentang kebebasan. Inilah hasilnya
Percakapan 2 Narapidana
Diceritakan ada 2 orang narapidana yang telah
mendekam di penjara selama lebih dari 20 tahun. Suatu saat, tiba lah saat
Narapidana 1 dinyatakan bebas.
Malam sebelum hari kebebasan, di dalam sel
Narapidana 1
Bro, akhirnya gua bebas juga....
Narapidana 2
Kok lu senang banget ?
Narapidana 1
Iya lah !! Orang macam apa yang ga seneng dapet kebebasan ?
Narapidana 2
Lu yakin, Bro ?
Narapidana 1
Iya dong ! Apalagi… ini berarti gua bisa ngelakuin apa pun yang
gua suka... hahaha
Narapidana 2
Lah... bukannya disini juga bisa, Bro ? Selama ini kita melakukan
apa yang kita mau, ga pusing mikirin makanan lagi.. semua udah tersedia ! Kalau
di luar sana.........
Narapidana 1
Ah ! Sudahlah ! Lu cuma ngiri aja sama gua !
Narapidana 2
Ya.... terserah lah....
Keesokan harinya, saat-saat yang ditunggu pun
tiba, hari kebebasan Narapidana 1. Akan tetapi, kebebasan itu tidak bertahan
lama. Beberapa hari kemudian, Narapidana 1 kembali masuk sel yang sama.
Narapidana 2
Lah.... ? Kenapa lu disini lagi ?
Narapidana 1
Iya, gua sengaja ngebunuh orang...
Narapidana 2
Kenapa ? Bukannya lu mau bebas supaya bisa ngelakuin apa pun yang
lu mau ?
Narapidana 1
Ternyata lu bener, Bro. Bebas bukan berarti bebas ngelakuin apapun
yang kita mau. Kebebasan itu ga ada. Semakin kita mencoba bebas, semakin erat
"rantai" kehidupan menjerat kita. Mendingan disini... seengganya ga
perlu mikirin soal makan.
Akhirnya, kedua narapidana "tinggal"
dalam sel untuk waktu yang sangat lama.
--Selesai--
Manusia dan afektivitas
Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
Yg membedakan manusia dg tumbuhan: afektivitasnya.
Afektivitaslah yg membuat manusia ‘berada’ di dunia, berpartisipasi dg org lain. Afektifitaslah yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas.
-Sikap mana yg diambil afektivitas berhadapan dengan obyek? Terhadap obyek yang dianggap berguna subyek mencintainya. Ini disebut cinta utilitaris/bermanfaat.
-Bgm sikap subyek dapat ditentukan secara afektif oleh obyeknya? Dibedakan ‘perasaan’ dan
‘emosi’.Kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yg berbeda menurut bagaimana subyek menguasai obyek. Keadaan afektif yg berbeda-beda ini disebut ‘hasrat-hasrat jiwa’ (Thomas Aquinas).
Apa yang bukan perbuatan afektif?
-Cinta membuktikan diri dlm perbuatan2. Cinta mendahului perbuatan2.
-Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: Padahal kehidupan afektif bukan
hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yg spiritual.
Apa yang merupakan perbuatan afektif?
-Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
-Perbuatan afektif sedikit mirip dengan ‘perbuatan mengenal’ karena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengenal’ karena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan pada ‘perbuatan mengenal’ subyek membuka diri pd obyek.
Nah, materi selanjutnya adalah intelgensi. Pada materi ini kami semua disuruh membuat power point dan merangkum materinya. Ini adalah hasil dari power point kelompok saya.
Intelegensi
Pengetahuan dari segi subjek dan objek
1) Segi subjek
1.Keterbukaan , si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
2.Kemampuan menyambut , objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide.
3.Interioritas, adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya , maka ia mempunyai interioritas ,semakin banyak interioritas semakin banyak mengetahuinya.
2) Segi objek
Untuk menjadi objek yang dikenal, untuk menyatakan dirinya pada satu pihak membuat kesan (atau
mempengaruhi) subjek. Dan pihak lain ditangkap oleh subjek itu. Suatu realitas bisa mempengaruhi
lainnya, hanya sejauh ia distruktur , ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan
kepada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbendaan dari yang bukan ia. Bentuk suatu benda menunjukkan kepada kita orientasi , tujuan dan arti benda itu.
Intelegensi
Salah satu gagasan
yang begitu banyak dibicarakan orang.
Bukan intelegensi manusia
ÒPengetahuan
manusia adalah sekaligus indrawi
dan intelektif.
ÒPengetahuan
inderawi dan pengetahuan intelektif
bersifat sinergis
ÒBerkat
inderawi pengetahuan manusia
menyerupai pengetahuan
hewan dan berkat keduanya
(inderawi dan intelektif) ia
melebihi secara esensial.
ÒSifat
khas dari pancaindera adalah
mencapai langsung kualitas ini atau itu dari konkret yang sedang
ditunjukkan kepadanya
sedangkan sifat
dari intelegensi menangkap
kodrat objek dan tetap
menyimpannya dalam
dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek
itu bagi dirinya baik objeknya
masih ada atau tidak ada.
ÒInderawi
batin adalah ingatan dan imajinasi (daya
membayangkan), keduanya
merupakan
intelegensi,
namun pancaindera hanya
menggambarkan segi-segi
material dan konkret serta
individualisasikan sedangkan
menyatakan, menyimpan
, membangkitkan dan
mempertimbangkan
(konsep
atau ide) struktur esensial , susunan metafisik, eidos
dari objek itu.
Perbedaan
Intelegensi
dengan
indera batin lainnya disebut sebagai estimasi dan kogitatif.
Pertanyaan dan Jawaban dari power point
1.Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan intelegensi?
ÒKemampuan
sangat ditentukan oleh
tinggi rendahnya intelegensi
yang normal selalu menunjukkan
kecakapan
sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya.
Adakalanya perkembangan
ini ditandai oleh
kemajuan-kemajuan yang berbeda
antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang
anak
pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan
kawan sebayanya. Oleh
karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan
suatu hal yang tidak
diabaikan dalam
kegiatan belajar mengajar.
ÒSelama
kegiatan belajar mengajar, tentunya terdapat materi pembelajaran berupa
pengetahuan yang
ingin
disampaikan kepada
para peserta didik. Hal ini menyebabkan bahwa pengetahuan
sebenarnya berbanding lurus dengan intelegensi
dan saling terkait antara yang satu dengan yang
yang lain. Pengetahuan adalah rangsangan bagi manusia untuk dapat mengembangkan
intelegensi masing-masing.
1.Kemampuan mengklasifikasi pola –
pola objek
Seorang
yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi
yang
tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan
yang harus manusia miliki dalam
kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang
apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan
yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu
yang berupa paparan atau penjelasan menjadi
suatu kesimpulan
yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c
ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya
bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian.
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi
didalam suatu masalah dan kegunaan –
kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
7. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
8. Kemampuan berfikir secara abstrak
9. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
10. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
11. Kemampuan untuk menggunakan apa
yang telah dipelajari
12. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
13. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang sulit dengan memperhatikan aspek
psikologis dan intelektual
14. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
15. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Intelegensi materi yang cukup banyak maka saya sebisa mungkin untuk meraangkumnya agar mudah
untuk di menegerti.. Sekian dulu materi untuk pertemuan ke 8 ini. Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)