Selasa, 11 November 2014

Final Project

Menghilangkan Rasa Rendah Diri dan Menumbuhkan Kepercayaan Diri



Latar Belakang

Kepercayaan diri merupakan suatu kunci utama untuk menentukan keberhasilan seseorang. Di masa yang sudah serba modern ini masih banyak orang yang mulai kehilangan kepercayaan dirinya. Banyak orang merasa rendah diri dan memandang ke dalam diri sendiri secara negative. Rendah diri  sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan seseorang sehingga hasilnya tidak maksimal. Rendah diri  bisa diatasi dan dihilangkan dengan cara-cara tertentu. .

Penulis akan menjelaskan faktor-faktor penyebab seseorang menjadi rendah diri. Bagaimana cara menghilangkan perasaan rendah diri. Sehingga semakin banyak orang yang akan mengubah cara pandang terhadap diri sendiri. Kepercayaan diri mungkin terlihat sepele tapi ini bisa jadi masalah saat tidak bisa mengatasinya.

Memahami rendah diri

Rendah diri adalah suatu perasaan kurang berharga yang dialami seseorang karena gangguan psikologis atau juga karena keadaan fisik yang kurang sempurna. Ada 2 faktor yang mempengaruhi sesoerang merasa rendah diri yaitu: faktor intern dan faktor ekstern. Faktor internnya yaitu berasal dari sendiri biasanya diperngaruhi karena kegagalan yang diingat terus menerus dan juga karena sulit untuk menguasai suatu bidang tertentu. Faktor ekstern dipengaruhi dari luar diri sendiri seperti faktor ekonomi dan keadaan keluarga yang kurang harmonis.

Menurut Supriyo (dikutip dalam Sarastika, 2014a) mengatakan bahwa orang yang tidak memiliki kepercayaan diri mempunyai tanda-tanda: (a) perasaan takut saat berbiacara dihadapan banyak orang, (b) sikap pasrah pada kegagalan dan memandang suran masa depan, (c) perasaan kurang dihargai oleh lingkungannya (d) selalu menghindari tugas/tanggung jawab, (e) kurang senang dengan keberhasilan orang lain, terutama teman sebaya, (f) sensitivitas yang berlebihan, (g) suka menyendiri, (h) terlalu berhati-hati ketika berhadapan dengan orang lain dan sehinggs terlihat kaku, (i) pergerakannya terbatas karena tahu kelemahan diri.

Pengertian percaya diri

Percaya diri adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki di dalam kehidupan dan diri manusia. Dengan adanya rasa percaya diri maka segala kegagalan bisa dihadapi dengan positif juga, Psikolog maslow menyebutkan bahwa percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan aktualisasi diri. Orang yang memiliki kepercayaan diri akan merasa mampu untuk melakukan segala sesuatu.

Macam-macam percaya diri

Menurut James Neill (dikutip dalam Sarastika, 2014a) ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan percaya diri

a) self-concept

Pada istilah ini dapat disimpulkan bagaimana cara memahami diri sendiri. Melihat ke dalam diri sendiri secara utuh.

b) Self-esteem

Apakah kita sudah menemukan sesuatu yang berharga dalam diri kita? Sudahkah kita punya perasaan positif terhadap diri sendiri.

c) Self-effiacy

Mengetahui kapasitas diri sendiri, sejauh mana bisa berhasil dalam mengerjakan sesuatu.

Jenis-jenis percaya diri

1) Percaya diri lahir meliputi:

- Komunikasi

Berani berbiacara di depan umum, tahu kapan waktu untuk mengganti topik pembicaraan

- Ketegasan

Ketegasan diperlukan agar bisa membela hak kita dan terhindar dari pribadi yang pasif

- Penampilan diri

Orang yang memiliki kepercayaan diri akan selalu menampilkan penampilannya, cara berpakaiannya tanpa terbatas pada menyenangkan orang lain.

2) Percaya diri batin

- Cinta diri

Orang yang cinta diri adalah orang yang bia menghargai dan menjaga dirinya sendiri. Mereka akan menjaga kesehatan dirinya sendiri.

- Pemahaman diri

Setiap akan melakukan sesuatu mereka akan mengintrospeksi diri dan memikirkan tindakan yang akan mereka lakukan.

- Tujuan yang jelas

Orang yang percaya diri tahu akan tujuan hidupnya dan tahu tujuan dari apa ysng mereka lakukan.

- Pemikiran positif

Orang seperti ini menyenangkan karena mereka akan melihat apapun dr sisi yang baik dan cerah.

Ada berbagai cara meningkatkan rasa percaya diri (Setiawan, 2014)

Evaluasi diri secara obyektif

Coba susunlah prestasi apa saja yang telah didapatkan dan membuat llist seberapa banyak potensi yang telah dimiliki.

Positive thinking

Harus berpikir positif jangan sampai pikiran negative terus-terusan menguasai akal sehat dan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

Gunakan Self-affirmition

Ucapkan kata-kata positif yang bisa membangun semangat dan menjadi pikiran yang positif juga.

Berani mengambil resiko

Dengan menilai diri secara obyektif berarti tahu kapasitas diri. Akhirnya kita bisa mengambil tantangan dan memikirkan cara untuk mencegah terjadinya resiko tersebut.

Bersyukur

Melihat semua yang ada dalam diri dan berdoa. Dengan bersyukur maka efek positif juga bisa tumbuh dalam pikiran.

Cara-cara menghilangkan perasaan minder

Melawan rasa takut

Rasa takut yang dihadapi akan menimbulkan kepercayaan diri. Jadi jangan hindari rasa takut.

Kenali diri

Proses ini memang sulit karena kita harus jujur untuk melihat keunggulan dan kekuranan diri. Kejujuran ini yang membantu untuk meningkatkan potensi dan memperbaiki kesalahan.

Lupakan kegagalan masa lalu

Jadikan kegagalan sebagai pelajaran. Berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Jika gagal maka cobalah terus dan mencoba memperbaiki kesalahan.

Lupakan standar yang ditetapkan orang lain

Harus berpegang pada standar diri jangan terpaku standar yang ditetapkan orang lain. Karena standar yang ditetapkan setiap orang berbeda. Jangan mengikuti standar orang lain hanya untuk menyenangkan orang lain.

Kesimpulan

Orang mengalami rasa rendah diri karena terlau berfokus pada kesalahan dan tidak berpikir secara positif. Mereka tidak memiliki keyakinan tentang apa yang bisa dilakukan karena tidak mengenali diri dengan baik. Maka untuk menumbuhkan rasa percaya diri orang butuh mengenali potensi yang ada pada dirinya dan menghilangkan trauma kesalahan atau kegagalan yang dialami. Yang paling penting adalah harus bersyukur atas potensi yang ada di dalam diri sendiri. Dengan begitu rasa percaya diri akan meningkat dan rasa diri akan hilang secara perlahan.





























Jenti. P. C. (1993). Mengapa rendah diri?. Jakarta: Kanisius.

Sarastika, P. (2014). Stop grogi dan minder. Dalam Muclas (ed.). Jakarta: Araska

Sarastika, P. (2014). Tampil percaya diri. Jakarta: Araska

Setiawan, P. (2014). Siapa yakut tampil percaya diri. Dalam A. Meka (ed.). Jakarta:
    Parasmu

Rabu, 05 November 2014

Narkotika



Pencegahan Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja
Pengertian narkotika
     (Badan Narkotika Nasional [BNN], 2012) mengatakan bahwa
        Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri  Kesehatan.
Jenis-jenis narkotika:
Berdasarkan Undang-Undang No.22 tahun 1997, jenis narkotika dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: (a) golongan 1, merupakan narkotika paling berbahaya. Daya aiktifnya sangat tinggi. Tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun kecuali penelitian. Contohnya: ganja, heroin, kokain, morfiln, opium, dll; (b) golongan 2, memiliki daya adiktif kuat tapi masih boleh digunakan untuk keperluan medis. Contohnya: petidin, benzetidin, betametadol, dll; (c) golongan 3, memiliki daya adiktif yang rungan sehingga bisa digunakan untuk pengobatan sepenuhnya. Contoh: kodein dan turunannya.
Cara mencegah penggunaan narkoba:
Ada 2 bentuk penanggulangan masalah narkoba secara umum:
1.    Promotif: program ini ditujukan untuk masyarakat yang belum memakai narkoba. Prisipnya untuk meningkatkan peranan di masyarakat agar lebih sejahtera dan tidak akan berpikir untuk mencari kebahagiaan semu memlalui narkoba.
2.    Preventif: program ini menjelaskan tentang seluk beluk narkoba sehingga masayrakat tidak akan tertarik untuk menggunakan narkoba. Bentuk kegiatan: (1) kampanye anti penyalahgunaan narkoba, (2) penyuluhan seluk beluk narkoba, (3) pendidikan dan pelattihan kelompok sebaya (peer group), (4) upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba di masyarakat.
Pencegahan penyalahgunaan narkoba di rumah (keluarga)
a.    Orang tua harus paham narkoba
Orang tua harus berani mendiskusikan banyak hal tentang narkoba kepada anak. Tidak perlu takut untuk menjelaskan tentang narkotika kepada sang anak. Karena jika anak tidak mendapatkan ‘pelajaran’ narkoba dari orang tua maka aka nada rasa penasaran dan ingin mencoba. Lalu orang tua juga harus memberikan rasa nayaman untuk anak ketika si anak bercerita tentang masalahnya dan memberikan solusi yang bisa dilakukan si anak. Orang tua juga harus menumbuhkan rasa percaya diri kepada si anak dengan mendorong kegiatan yang dilakukan si anak jika itu benar. Dan yang terakhir berilah informasi yang jelas tentang narkoba beserta efek samping dan hukuman jika si anak menggunakan narkoba,

b.    Orang tua harus mengawasi kegiatan anak
Membimbing anak untuk mencari pertemanan yang sejati dan mengetahui dengan siapa saja si anak bergaul. Dan tetaplah terjaga di malam hari sampai si anak pulang.

c.    Orang tua menjadi pendidik utama anak
-       Memberikan contoh perilaku yang positif
-       Melibatkan diri dalam kehidupan sosial anak-anak
-       Menjelaskan anak tentang harapan orang tua dan membantu anak untuk mencapainya
-       Mendiskusikan masalah narkoba sesuai dengan usianya
-       Memberitahukan konsekuensi negative dari penyalahgunaan narkoba

d.    Orang tua harus mendorong anak percaya diri
Orang tua membantu peningkatan percaya diri anak antara lain, pertama memberikan pujian tentang hal-hal sepele yang dilakukan si anak. Kedua, membantu anak mencapai tujuannya secara realistic. Ketiga, memberi anak tanggung jawab yang dapat membangun kepercayaan dirinya.

e.    Mengembankan nilai positif anak
Ajarkan anak untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hal itu memungkinkan anak untuk mengambil keputusan berdasarkan hati nuraninya bukan berdasarkan dorongan atau bujukan teman-temannya.

f.     Menjadi sahabat anak-anak
Tips bersahabat dengan anak
-       Menjadi teman diskusi dan curhat yang baik bagi si anak. Jaga kerahasiaan dan perhatikan emosi anak
-    Mengikuti perkembangan anak dan permasalahannya sehingga dapat memberikan penjelasan ketika si anak bertanya.
-       Kenalilah dan komunikasilah dengan teman-teman si anak. Jika anak membawa teman-temannya ke rumah bergambunglah sebentar dengan mereka sehingga anak dan teman-temannya merasa nyaman
Penyalahgunaan narkoba di sekolah bisa di tanggulangi dengan cara: (1) mendukung kebijaksanaan sekolah tentang penyalahgunaan narkoba, (2) membantu keluarga yang bermasalah, (3) membentuk tim penanggulangan narkoba di sekolah, (4) pembahasan larangan membawa narkoba, (5) pelatihan para guru tentang strategi pencegahan narkoba di sekolah (6) melaksanakan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat, (7) pendekatan keamanan anatara polisi masyarakat dan pihak sekolah, dan (8) membentuk jaringan untuk orang tua.




Daftar Pustaka
Partodiharjo, S. (2007). Kenali narkoba dan musuhi penyalahgunaannya. Dalam D.
     P. Purba, T. Vini, M. H. Eddy (Ed.). Jakarta: Erlangga
L. Jehan & Antoro (Ed.). (2006). Mencegah terjerumus narkoba. Jakarta: Visimedia
Jaid. (2014). Pengertian narkotika. Diunduh dari
     http://dedihumas.bnn.go.id/read/section/artikel/2014/03/10/929/pengertian-narkoba

Selasa, 30 September 2014

Pertemuan ke 8

Wah di pertemuan ke 8 ini yah banyak sekali materi yang saya pelajari di kelas filsafat. Banyak tugas juga yang harus saya kerjakan. Di kelas, kami semua disuruh membuat power point tentang intelegensi dan dipresentasikan. Saya sangat panik karena waktunya sangat mepet sekali. Tapi sekarang saya akan merangkum materi pertama dulu ya.

Kebebasan
Jiwa dan kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas
Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme.

determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik -Determinisme fisik-biologis
-Determinisme psikologis
-Determinisme sosial
-Determinisme teologis 
Jenis-jenis kebebasan: 
Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
1)Melibatkan pertimbangan
2)Mengedepankan nilai kebaikan
3)Menghidupkan otonomi
4)Menyertakan tanggung jawab 

Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
*Menyertakan pengertian
*Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
*Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
*Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial

Kelompok saya membuat tugas dialog tentang kebebasan. Inilah hasilnya 



TUGAS TUTORIAL KEBEBASAN


Percakapan 2 Narapidana

Diceritakan ada 2 orang narapidana yang telah mendekam di penjara selama lebih dari 20 tahun. Suatu saat, tiba lah saat Narapidana 1 dinyatakan bebas. 

Malam sebelum hari kebebasan, di dalam sel

Narapidana 1 
Bro, akhirnya gua bebas juga...

Narapidana 2 
Kok lu senang banget ? 

Narapidana 1 
Iya lah !! Orang macam apa yang ga seneng dapet kebebasan ? 

Narapidana 2 
Lu yakin, Bro ? 

Narapidana 1 
Iya dong ! Apalagi… ini berarti gua bisa ngelakuin apa pun yang gua suka... hahaha

Narapidana 2 
Lah... bukannya disini juga bisa, Bro ? Selama ini kita melakukan apa yang kita mau, ga pusing mikirin makanan lagi.. semua udah tersedia ! Kalau di luar sana.........

Narapidana 1 
Ah ! Sudahlah ! Lu cuma ngiri aja sama gua ! 

Narapidana 2 
Ya.... terserah lah.... 

Keesokan harinya, saat-saat yang ditunggu pun tiba, hari kebebasan Narapidana 1. Akan tetapi, kebebasan itu tidak bertahan lama. Beberapa hari kemudian, Narapidana 1 kembali masuk sel yang sama. 

Narapidana 2 
Lah.... ? Kenapa lu disini lagi ? 

Narapidana 1 
Iya, gua sengaja ngebunuh orang... 

Narapidana 2 
Kenapa ? Bukannya lu mau bebas supaya bisa ngelakuin apa pun yang lu mau ? 

Narapidana 1 
Ternyata lu bener, Bro. Bebas bukan berarti bebas ngelakuin apapun yang kita mau. Kebebasan itu ga ada. Semakin kita mencoba bebas, semakin erat "rantai" kehidupan menjerat kita. Mendingan disini... seengganya ga perlu mikirin soal makan. 

Akhirnya, kedua narapidana "tinggal" dalam sel untuk waktu yang sangat lama. 

--Selesai--
 

Manusia dan afektivitas

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
Yg membedakan manusia dg tumbuhan: afektivitasnya.
Afektivitaslah yg membuat manusiaberadadi dunia, berpartisipasi dg org lain. Afektifitaslah yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas.

-Sikap mana yg diambil afektivitas berhadapan dengan obyek? Terhadap obyek yang dianggap berguna subyek mencintainya. Ini disebut cinta utilitaris/bermanfaat.
-Bgm sikap subyek dapat ditentukan secara afektif oleh obyeknya? Dibedakanperasaandan 
emosi’.Kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yg berbeda menurut bagaimana subyek menguasai obyek. Keadaan afektif yg berbeda-beda ini disebuthasrat-hasrat jiwa’ (Thomas Aquinas).

Apa yang bukan perbuatan afektif?
-Cinta membuktikan diri dlm perbuatan2. Cinta mendahului perbuatan2. 
-Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: Padahal kehidupan afektif bukan 
hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yg spiritual.

Apa yang merupakan perbuatan afektif?
-Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
-Perbuatan afektif sedikit mirip dengan perbuatan mengenalkarena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengenalkarena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan padaperbuatan mengenalsubyek membuka diri pd obyek.

Nah, materi selanjutnya adalah intelgensi. Pada materi ini kami semua disuruh membuat power point dan merangkum materinya. Ini adalah hasil dari power point kelompok saya.

Intelegensi
Pengetahuan dari segi subjek dan objek
1) Segi subjek
1.Keterbukaan , si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
2.Kemampuan menyambut  , objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide. 
3.Interioritas, adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya , maka ia mempunyai interioritas ,semakin banyak interioritas semakin banyak mengetahuinya. 

2) Segi objek  
Untuk menjadi objek yang dikenal, untuk menyatakan dirinya pada satu pihak membuat kesan (atau 
 mempengaruhi) subjek. Dan pihak lain ditangkap oleh subjek itu. Suatu realitas bisa mempengaruhi 
lainnya, hanya sejauh ia distruktur , ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan 
kepada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbendaan dari yang bukan ia. Bentuk suatu benda menunjukkan kepada kita orientasi , tujuan dan arti benda itu.  
Intelegensi
Salah satu gagasan yang begitu banyak dibicarakan orang.
Bukan intelegensi manusia
ÒPengetahuan manusia adalah sekaligus indrawi dan intelektif. 
ÒPengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis  
ÒBerkat inderawi pengetahuan manusia menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya 
(inderawi dan intelektif) ia melebihi secara esensial.
ÒSifat khas dari pancaindera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari konkret yang sedang
ditunjukkan kepadanya sedangkan sifat dari intelegensi menangkap kodrat objek dan tetap
menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objeknya
masih ada atau tidak ada. 
ÒInderawi batin adalah ingatan dan imajinasi (daya membayangkan), keduanya merupakan
intelegensi, namun pancaindera hanya menggambarkan segi-segi material dan konkret serta  
individualisasikan sedangkan menyatakan, menyimpan , membangkitkan dan mempertimbangkan 
(konsep atau ide) struktur esensial , susunan metafisik, eidos dari objek itu. Perbedaan Intelegensi  
dengan indera batin lainnya disebut sebagai estimasi dan kogitatif.

Pertanyaan dan Jawaban dari power point
1.Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan intelegensi? 
ÒKemampuan sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh
kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang
anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak
diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.  
ÒSelama kegiatan belajar mengajar, tentunya terdapat materi pembelajaran berupa pengetahuan yang
ingin disampaikan kepada para peserta didik. Hal ini menyebabkan bahwa pengetahuan  
sebenarnya berbanding lurus dengan intelegensi dan saling terkait antara yang satu dengan yang  
yang lain. Pengetahuan adalah rangsangan bagi manusia untuk dapat mengembangkan  
intelegensi masing-masing.

1.Kemampuan mengklasifikasi polapola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang
tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam
kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang
apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi
suatu kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya
bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian.
6. Kemampuan memahami 
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi
didalam suatu masalah dan kegunaankegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
7. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
8. Kemampuan berfikir secara abstrak
9. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional 
10. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
11. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
12. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik, 
13. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan    aspek
psikologis dan intelektual
14. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
15. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.

Intelegensi materi yang cukup banyak maka saya sebisa mungkin untuk meraangkumnya agar mudah 
untuk di menegerti.. Sekian dulu materi untuk pertemuan ke 8 ini. Semoga bermanfaat.