Selasa, 30 September 2014

Pertemuan ke 8

Wah di pertemuan ke 8 ini yah banyak sekali materi yang saya pelajari di kelas filsafat. Banyak tugas juga yang harus saya kerjakan. Di kelas, kami semua disuruh membuat power point tentang intelegensi dan dipresentasikan. Saya sangat panik karena waktunya sangat mepet sekali. Tapi sekarang saya akan merangkum materi pertama dulu ya.

Kebebasan
Jiwa dan kebebasan
Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya
Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas
Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas
Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme.

determinisme: aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia. Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa-peristiwa lainnya.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik -Determinisme fisik-biologis
-Determinisme psikologis
-Determinisme sosial
-Determinisme teologis 
Jenis-jenis kebebasan: 
Kebebasan horizontal (berkaitan dengan kesenangan dan kesukaan, bersifat spontan, semata pertimbangan intelektual) dan kebebasan vertikal (pilihan moral, pertimbangan tujuan, tingkatan nilai)
Kebebasan eksistensial (kebebasan positif, lambang martabat manusia) dan kebebasan sosial (terkait dengan orang lain, kebebasan
Nilai humanistik dalam kebebasan eksistensial
1)Melibatkan pertimbangan
2)Mengedepankan nilai kebaikan
3)Menghidupkan otonomi
4)Menyertakan tanggung jawab 

Kebebasan sosial dibatasi dalam hal fisik, psikis dan normatif
4 alasan adanya pembatasan kebebasan sosial:
*Menyertakan pengertian
*Memberi ruang bagi kebebasan eksistensial
*Menjamin pelaksanaan keadilan bagi masyarakat
*Terkait dengan hakikat manusia sebagai mahkhluk sosial

Kelompok saya membuat tugas dialog tentang kebebasan. Inilah hasilnya 



TUGAS TUTORIAL KEBEBASAN


Percakapan 2 Narapidana

Diceritakan ada 2 orang narapidana yang telah mendekam di penjara selama lebih dari 20 tahun. Suatu saat, tiba lah saat Narapidana 1 dinyatakan bebas. 

Malam sebelum hari kebebasan, di dalam sel

Narapidana 1 
Bro, akhirnya gua bebas juga...

Narapidana 2 
Kok lu senang banget ? 

Narapidana 1 
Iya lah !! Orang macam apa yang ga seneng dapet kebebasan ? 

Narapidana 2 
Lu yakin, Bro ? 

Narapidana 1 
Iya dong ! Apalagi… ini berarti gua bisa ngelakuin apa pun yang gua suka... hahaha

Narapidana 2 
Lah... bukannya disini juga bisa, Bro ? Selama ini kita melakukan apa yang kita mau, ga pusing mikirin makanan lagi.. semua udah tersedia ! Kalau di luar sana.........

Narapidana 1 
Ah ! Sudahlah ! Lu cuma ngiri aja sama gua ! 

Narapidana 2 
Ya.... terserah lah.... 

Keesokan harinya, saat-saat yang ditunggu pun tiba, hari kebebasan Narapidana 1. Akan tetapi, kebebasan itu tidak bertahan lama. Beberapa hari kemudian, Narapidana 1 kembali masuk sel yang sama. 

Narapidana 2 
Lah.... ? Kenapa lu disini lagi ? 

Narapidana 1 
Iya, gua sengaja ngebunuh orang... 

Narapidana 2 
Kenapa ? Bukannya lu mau bebas supaya bisa ngelakuin apa pun yang lu mau ? 

Narapidana 1 
Ternyata lu bener, Bro. Bebas bukan berarti bebas ngelakuin apapun yang kita mau. Kebebasan itu ga ada. Semakin kita mencoba bebas, semakin erat "rantai" kehidupan menjerat kita. Mendingan disini... seengganya ga perlu mikirin soal makan. 

Akhirnya, kedua narapidana "tinggal" dalam sel untuk waktu yang sangat lama. 

--Selesai--
 

Manusia dan afektivitas

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia
Yg membedakan manusia dg tumbuhan: afektivitasnya.
Afektivitaslah yg membuat manusiaberadadi dunia, berpartisipasi dg org lain. Afektifitaslah yg mendorong org utk mencintai, mengabdi dan menjadi kreatif. Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas.

-Sikap mana yg diambil afektivitas berhadapan dengan obyek? Terhadap obyek yang dianggap berguna subyek mencintainya. Ini disebut cinta utilitaris/bermanfaat.
-Bgm sikap subyek dapat ditentukan secara afektif oleh obyeknya? Dibedakanperasaandan 
emosi’.Kehidupan afektif memperlihatkan macam-macam cara yg berbeda menurut bagaimana subyek menguasai obyek. Keadaan afektif yg berbeda-beda ini disebuthasrat-hasrat jiwa’ (Thomas Aquinas).

Apa yang bukan perbuatan afektif?
-Cinta membuktikan diri dlm perbuatan2. Cinta mendahului perbuatan2. 
-Kerap afektivitas itu disamakan dengan kesanggupan merasa: Padahal kehidupan afektif bukan 
hanya menyangkut merasa saja, tapi juga menyangkut hal yg spiritual.

Apa yang merupakan perbuatan afektif?
-Hidup afektif atau afektivitas=seluruh perbuatan afektif yg dilakukan subyek sehingga subyek ditarik oleh obyek atau sebaliknya.
-Perbuatan afektif sedikit mirip dengan perbuatan mengenalkarena dianggap perbuatan vital/imanen. Tapi perbuatan afektif beda dengan ‘perbuatan mengenalkarena perbuatan afektif itu lebih pasif, sedangkan padaperbuatan mengenalsubyek membuka diri pd obyek.

Nah, materi selanjutnya adalah intelgensi. Pada materi ini kami semua disuruh membuat power point dan merangkum materinya. Ini adalah hasil dari power point kelompok saya.

Intelegensi
Pengetahuan dari segi subjek dan objek
1) Segi subjek
1.Keterbukaan , si pengenal bisa menjadi sadar akan eksistensi dan kodrat realitas.
2.Kemampuan menyambut  , objek yang dikenal mempengaruhi eksistensi subjek sendiri dan tinggal dalam bentuk gambar , ingatan dan ide. 
3.Interioritas, adanya tempat dalam si pengenal dalam dirinya , maka ia mempunyai interioritas ,semakin banyak interioritas semakin banyak mengetahuinya. 

2) Segi objek  
Untuk menjadi objek yang dikenal, untuk menyatakan dirinya pada satu pihak membuat kesan (atau 
 mempengaruhi) subjek. Dan pihak lain ditangkap oleh subjek itu. Suatu realitas bisa mempengaruhi 
lainnya, hanya sejauh ia distruktur , ditentukan , sejauh ia mempunyai bentuk yang memberikan 
kepada fisionomi khasnya dan menyebabkan adanya perbendaan dari yang bukan ia. Bentuk suatu benda menunjukkan kepada kita orientasi , tujuan dan arti benda itu.  
Intelegensi
Salah satu gagasan yang begitu banyak dibicarakan orang.
Bukan intelegensi manusia
ÒPengetahuan manusia adalah sekaligus indrawi dan intelektif. 
ÒPengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat sinergis  
ÒBerkat inderawi pengetahuan manusia menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya 
(inderawi dan intelektif) ia melebihi secara esensial.
ÒSifat khas dari pancaindera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari konkret yang sedang
ditunjukkan kepadanya sedangkan sifat dari intelegensi menangkap kodrat objek dan tetap
menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objeknya
masih ada atau tidak ada. 
ÒInderawi batin adalah ingatan dan imajinasi (daya membayangkan), keduanya merupakan
intelegensi, namun pancaindera hanya menggambarkan segi-segi material dan konkret serta  
individualisasikan sedangkan menyatakan, menyimpan , membangkitkan dan mempertimbangkan 
(konsep atau ide) struktur esensial , susunan metafisik, eidos dari objek itu. Perbedaan Intelegensi  
dengan indera batin lainnya disebut sebagai estimasi dan kogitatif.

Pertanyaan dan Jawaban dari power point
1.Apakah pengetahuan itu berbanding lurus dengan intelegensi? 
ÒKemampuan sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan
kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh
kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang
anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak
diabaikan dalam kegiatan belajar mengajar.  
ÒSelama kegiatan belajar mengajar, tentunya terdapat materi pembelajaran berupa pengetahuan yang
ingin disampaikan kepada para peserta didik. Hal ini menyebabkan bahwa pengetahuan  
sebenarnya berbanding lurus dengan intelegensi dan saling terkait antara yang satu dengan yang  
yang lain. Pengetahuan adalah rangsangan bagi manusia untuk dapat mengembangkan  
intelegensi masing-masing.

1.Kemampuan mengklasifikasi polapola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang
tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam
kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang
apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi
suatu kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya
bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian.
6. Kemampuan memahami 
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi
didalam suatu masalah dan kegunaankegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
7. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
8. Kemampuan berfikir secara abstrak
9. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional 
10. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
11. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
12. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik, 
13. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan    aspek
psikologis dan intelektual
14. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
15. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.

Intelegensi materi yang cukup banyak maka saya sebisa mungkin untuk meraangkumnya agar mudah 
untuk di menegerti.. Sekian dulu materi untuk pertemuan ke 8 ini. Semoga bermanfaat.