Senin, 22 September 2014

Silogisme dan Kesesatan Berpikir (pertemuan 5)

Selamat malam semua, Saya balik lagu ke blog ini untuk posting materi filsafat. Saya mau sedikit cerita tentang kegiatan saya kuliah hari ini. Saya punya kabar gembira, hari ini teman saya, namanya Rey sudah msuk dan dapat mengikuti kuliah. Berkaitan dengan materi hari ini saya juga ada tugas kelompok membuat kliping. Kami mengerjakan dengan santai dan baik..

nih foto kami ber 8..

ini suasana kerja kelompoknya. serius semua yah.. hehehe..
Nah itu lah kegiatan yang bisa saya ceritakan hari ini. Saya mau jelasin tentang 2 materi hari ini. Semoga bermanfaat yahh..

SILOGISME

Silogisme itu artinya ada 2 premis yang berbeda tetapi bisa disimpulkan.

Ada 2 macam silogisme:
1. Silogisme kategoris
2. Silogisme hipotesis

Contoh silogisme kategoris:
premis 1 : jujur itu baik
premis 2 : anak itu selalu jujur
= anak itu baik

***silogisme harus ditentukan dulu kesimpulannya setelah itu baru tentukan alasannya***

Silogisme Kategoris Tunggal adalah mempunyai 3 term. Terdiri dari S,P,M.
Bentuk-bentuk Kategoris Tunggal:
1) M adalah S dalam premis mayor dan P dalam premis minor.
contoh:
premis 1: Setiap angka dapat dihitung.
premis 2: 10 adalah angka.
= 10 dapat dihitung
2) M jadi P dalam premis mayor dan minor.
contoh:
premis 1: cabai terasa pedas
premis 2: paprika tidak pedas
= paprika bukan cabai
3) M menjadi S dalam mayor dan minor
contoh:
premis 1: pegawai itu orang dengan tugas kebersihan
premis 2: ada pegawai yang orang jahat
= jadi sebagian orang jahat dengan orang tugas kebersihan
4) M adalah P dalam premis mayor dan S dalam premis minor.
contoh:
premis 1: mencuri itu perbuatan jahat
premis 2: semua perbuatan jahat adalah dosa
= jadi sebagian dosa adalah mencuri

Silogisme Kategoris Majemuk
1) Epicherema
- semua tas kulit asli adalah tas mahal, karena sukar pembuatannya
- tas guess adalah tas yang bagus, karena awet.
jadi tas guess adalah tas mahal.
2) Enthymema
-  jiwa manusia adalah rohani jadi tidak dapaat mati
3) Polisilogisme
seorang pembohong akan menutupi keadaan sebenarnya. Lia adalah pembohong. Jadi, Lia akan menutupi keadaan sebenarmya

Kesesatan Berpikir (falacia)

Fallacia adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yg tdk sehat.

Kesesatan Formal: pelanggaran terhadap kaidah logika
 
Kesesatan informal: menyangkut kesesatan didalam bahasa. Mis. kesesatan diksi. Contoh:
Penempatan kata depan yang keliru: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
Mengacau posisi subjek atau predikat: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum anak itu.
Ungkapan yang keliru: Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu
Amfiboli: sesat karena struktur kalimat bercabang
Kesesatan aksen/prosodi: sesat karena penekanan nada yang salah dlm pembicaraan
Kesesatan bentuk pembicaraan:sesat karena orang menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain.
Kesesatan aksiden: yang aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki.

Kesesatan Presumsi 

Generalisasi tergesa-gesa: Orang Padang pandai memasak.
Non sequitur (belum tentu): Memang saya tidak naik kelas karena saya mebicarakan guru tersebut minggu lalu
Analogi palsu:Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia ddengan membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
Penalaran melingkar (petitio principii): Manusia merdeka krn ia bertanggungjawab dan ia bertanggungjawab krn ia merdeka.
Deduksi cacat: Barangsiapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti org baik. Andi pasti orang baik.
Pikiran simplistis: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral.

Menghindari Persoalan

Argumentum ad hominem: Jangan percaya omongannya krn ia bekas narapidana.
Argumentum ad populum: Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan kita.
Argumentum ad misericordiam: Seorg terdakwa meminta keringanan hukuman krn mengaku punya banyak tanggungan.  
Argumentum ad baculum: Karena beda pendapat, suka meneror org lain. 
Argumentum ad auctoritatem: Mengutip pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
Argumentum ad ignorantiam: Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak
ada.
Argumen utk keuntungan seseorang: Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila
mahasiswi mau dijadikan isteri.    
• Non Causa pro Causa : orang merasa mual setiap habis naik mobil, maka ia menganggap naik
mobil penyebabnya mual..
 
 Nah ini materi filsafat saya hari ini. Awalnya saya juga kurang mengerti materi ini. 
Tapi setelah saya membuat blog saya menjadi lebih mengerti.. Sekian dulu yah..

5 komentar:

  1. waahh bagus dan lengkap bnget chintia. gue kasih 85 ya buat blog lu
    kunjungin blog gue jga ya binarpsikologi.blogspot.com

    BalasHapus
  2. thanks udh dipajang fotonya di atas, lumayan buat promosi wkwkwk isi blognya udh lengkap banget, gw kasih nilai 91 ya :)

    BalasHapus
  3. lengkap banget blognya cyn :) 92 !

    BalasHapus
  4. lengkap banget blognya cynn !! 92

    BalasHapus