Jumat, 26 September 2014

Badan dan Jiwa (Pertemuan ke 7)

Tanggal 25 september saya baru saja menyelesaikan ujian tengah blok. Lalu saya masuk lagi ke kelas filsafat dan pak Raja menerangkan tentang badan dan jiwa. Langsung aja yuk lihat rangkumannya..

Badan dan jiwa = satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia. Kesatuan keduanya membentuk keutuhan pribadi manusia.

Monisme
Aliran yg menolak pandangan bhw badan dan jiwa merupakan dua unsur yg terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi. Keduanya satu kesatuan yg membentuk pribadi manusia.

3 bentuk aliran ini:
1)Materialisme = menempatkan materi sbg dasar bagi sgala hal yg ada (fisikalisme). 
2)Teori identitas = menekankan hal berbeda dr materialisme, tp mengakui aktivitas mental manusia.
3)Idealisme = ada hal yg tdk dpt diterangkan semata berdasarkan materi, spt pengalaman, nilai dan makna.

Dualisme
Badan dan jiwa adalah dua elemen yg berbeda dan terpisah. Perbedaannya ada dlm pengertian dan objek.

4 cabangnya adalah:
1) Interaksionisme =fokus pd hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.  
2) Okkasionalisme = memasukkan dimensi ilahi dlm membicarakan hub badan dan jiwa. 
3) Paralelisme = sistem kejadian ragawi terdapat di alam, sedangkan sistem kejadian kejiwaan ada pd jiwa manusia 
4) Epifenomenalisme = melihat hub jiwa dan badan dari fungsi syaraf. Satu-satunya unsur utk 
menyelidiki proses kejiwaan adalah syaraf.

Badan manusia
Badan adalah elemen dasar dalam membentuk pribadi manusia. Mekanisme gerakan badan bersifat mekanistik. Hakekat badan bukan pertama-tama terletak pd dimensi materialnya, tapi dlm seluruh aktivitas entitas yg terjadi dlm badan: tertawa, menangis, berjalan, lari, duduk, dll.

Jiwa manusia
Badan manusia tdk memiliki apa-apa tanpa jiwa. Tidak ada keakuan bila dilepaskan dari jiwa. Dlm pandangan tradisional jiwa – makluk halus, tdk bs ditangkap indera. Konsep ini menempatkan jiwa di luar hakekat manusia. Ini ditolak. Jiwa harus dipahami sbg kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
James P Pratt menunjuk ada empat kemampuan dasar jiwa manusia. Pertama, menghasilkan kualitas penginderaan. Kedua, Mampu menghasilkan makna yg berasal dr pengeinderaan khusus. Ketiga, mampu memberi tanggapan thdp hasil penginderaan. Empat, memberi tanggapan pd proses yg terjadi dlm pikiran demi kebaikan. Akhirnya saya telah selesai merangkum materi ini. Bahannya memang tidak sebanyak yang lainnya. 

Saya jadi lebih mengerti perbedaaan badan dengan jiwa. Mudah-mudahan teman-teman yang mebaca ini juga menjadi lebih mengerti,

3 komentar:

  1. singkat tapi padet nih cyn, cocok banget buat dijadiin rangkuman hehee 91 :)

    BalasHapus
  2. mudah di mengerti nih 92 yah

    BalasHapus